Menuju 1DEKADE SANGGAR OSA 2012-2022
#catatanOSA10(1)
Tak disadari bahwa tahun depan @sanggar.osa akan menginjakkan kaki di usia ke 10 tahun. Tak mudah mempertahankannya dengan tetap menjaga visi : MEMBANGUN SUMBA LEWAT MUSIK (Menjaga Sumba lewat musik)
Banyak hal harus saya korbankan sebagai pendirinya, terutama masalah waktu saya dengan keluarga saya. Tapi pada akhirnya ini bukanlah pengorbanan, ini adalah pemberian diri pada Sumba.. Irama demi irama, nada demi nada, khayalan demi khayalan, dsb saya lewati. Sampai pada akhirnya saya harus melibatkan semua elemen yang ada di rumah, termasuk Mama yang sudah masuk usia pensiun, istri tercinta dalam segala kesibukannya, pun semuanya.
.....
Singkat cerita,
Sanggar Osa menjadi wadah ekspresi anak muda Sumba Tengah yang mau memberi diri pada visi : membangun Sumba Lewat Musik dengan jargon #kitasamsama, banyak yang bergabung namun tak sedikit juga yang tak bertahan, masing-masing dengan kesibukannya dalam kehidupan pribadi.
Menjadi IDENTITAS
Perlahan-lahan semua bisa terlaksana dengan baik, meski belum sempurna..Bahwa hanya Sanggar Osa kami yang terus bergerak naik sampai tahun 2021 ini, tanpa bermaksud menyombongkan diri (tapi ini kenyataan).
Sanggar Osa menjadi identitas Sumba Tengah dan juga Pulau Sumba (mohon koreksi kalau saya salah), namun inilah yang saya dapati dalam pergaulan saya di dunia nyata pun dunia medsos, bahwa mereka tahu Sumba Tengah lewat musik2 dan informasi Sanggar Osa. Saya juga sudah 'dibaptis' ulang oleh beberapa kawan, dipanggil om OSA, kak OSA, bahkan OSA..
....
PRaY adalah cikal bakal (🔥🔥)
Tahun 2011 saya harus kembali pulang ke Sumba setelah 14 tahun di Kota Malang Tercinta, pergumulan yang sangat berat bagi saya, bahwa saya secara pribadi sudah sangat nyaman di Malang..,
........Bersambung
#sanggarosa #OSA #omOSA #catatanOSA #sumba #Sumbatengah #Waibakul #komunitas #fmti2021 #ntt #osamusicstudio #OsamuethniC
Komentar
Posting Komentar